Selain mengenal huruf-huruf tajwîd, hukum-hukum tajwîd, ada lagi nih yang juga ga kalah pentingnya. Yap! tanda bacaan yang biasa dikenal dengan Harakat. Kenapa harakat juga penting? Karna dengan harakat, kita jadi bisa tahu huruf-huruf tajwîd itu dibaca berdasarkan huruf vokal atau fonemnya. Layaknya kita membaca sebuah bacaan atau teks dalam bahasa Indonesia, pasti yang kita tahu bacaan itu ga luput dari vokal a,i,u,e,o. Begitu juga dengan bahasa Arab. Namun hanya jenis-jenisnya saja yang agak berbeda. Apa sih arti dari Harakat itu sendiri? Ada apa saja?
Harakat yang dalam bahasa Arab ditulis dengan (حركات, harakaat)
dalam bahasa Inggris berarti Movements, yang dalam Indonesianya berarti
gerak-gerik. Yap! memang benar Harakat atau tasykil merupakan tanda
baca atau diakritik yang ditempatkan pada huruf Arab untuk
memperjelas gerakan dan pengucapan huruf tersebut. Harakat
dipake buat mempermudah cara membaca huruf Arab bagi orang yang ga tahu sama
sekali (Awam), pemula atau pelajar dan biasanya dituliskan pada buku anak-anak,
dan kitab suci Al-Qur'an. Walaupun dalam penulisan sehari-hari ga
menggunakan harakat, karna pada umumnya orang Arab sudah paham
dan mengerti akan tulisan yang mereka tulis dan baca. Namun kadang juga
digunakan sebagai penekanan dari suatu kata terutama
pada kata-kata yang kurang umum digunakan agar menghindari kesalahan
pembacaan. Sewaktu gue belajar pelajaran mulok (muatan lokal) bahasa Arab di
SMA. Gue diperkenalkan bahasa Arab dengan huruf Arab yang ada harakatnya.
Dengan harakat, gue juga jadi lebih mudah membaca huruf Arab untuk pertama
kalinya. Namun karna sering baca dan lihat-lihat beberapa contoh huruf Arab,
sekarang gue juga jadi bisa baca beberapa huruf Arab yang ga ada harakatnya
sama sekali. Meskipun ada beberapa bacaan yang kadang gue masih agak susah
bacanya dan mesti dieja secara pelan-pelan dari huruf ke huruf. Hehe
Contohnya kayak
waktu gue berada di Arab, banyak banget istilah nama-nama seperti brand-brand gitu
yang diganti ke dalam bahasa Arab. Seperti kebanyakan brand yang
semula ditulis dalam bahasa Inggris. Seperti بيبسي (Pepsi), برغر كينغ
(Burger King), كنتاكي فرايد تشيكن (KFC Kentucky Fried
Chicken), باسكن روبنز (Baskin Robbins), الجا (LG), سوني (Sony),
dan masih banyak lagi brand-brand yang lainnya. Secara umum tulisan-tulisan
yang seperti itu kebanyakan ditulis tanpa menggunakan harakat. Tapi ada juga
beberapa istilah yang masih menggunakan harakat. Namun cuma sedikit. Nah, cara
nge-bedainnya :
1.
Contoh tulisan Arab tanpa harakat :
قل اعوذ برب الناس
(qul a'uudzu birabbin naasi)
2.
Contoh tulisan Arab berharakat :
قُلْ أعُوْذُ بِرَبِّ
النَّاسِ (qul a'uudzu birabbin naasi)
Contoh lainnya
kayak nama panjangku yang ditulis dalam bahasa Arab.
1. Contoh
nama dalam tulisan Arab tanpa harakat :
اننديا افرلان (Anindea
Apriliana)
2. Contoh
nama dalam tulisan Arab berharakat :
اَنِنْديَا
اَفْرِلِاَنَ (Anindea Apriliana)
Huruf dal di
atas ga gue kasih keterangan harakatnya karena supaya menandakan cara bacanya
menjadi fonem /e/. Huruf hijaiyyah yang ga diberikan tanda harakat seperti
contoh di atas ga cuma bisa jadi huruf e tapi bisa juga jadi o tergantung
konteks dari katanya itu sendiri. Contoh: Henna (الحناء) meski
yang di awalnya ditulis dengan huruf ha namun dibacanya menjadi he, atau contoh
lainnya seperti yang terdapat pada nama penyanyi lagu religi terkenal yakni
Maher Zain, yang namanya juga ditulis dengan ماهر زين .
Macam-macam Harakat
:
1.
Fathah (فتحة) merupakan harakat yang bentuknya seperti garis horizontal kecil
yang berada di atas (َ ) suatu huruf Arab yang melambangkan fonem /a/. Secara
harfiah, fathah itu sendiri berarti membuka, layaknya membuka
mulut saat mengucapkan fonem /a/. Ketika suatu huruf diberi harakat fathah,
maka huruf tersebut akan berbunyi /-a/, huruf mim (م) yang
diberi harakat fathah menjadi /ma/ (مَ).
2. Alif
Khanjariah yang termasuk harakat fathah namun ditulis layaknya garis vertikal
seperti huruf alif kecil ( ٰ ) yang
disebut dengan mad fathah atau alif khanjariah yang
melambangkan fonem /a/ yang dibaca agak panjang. Sebuah huruf berharakat fathah
jika diikuti dengan Alif (ا) juga
melambangkan fonem /-a/ yang dibaca panjang. Contohnya pada kata /laa/ (لاَ) yang berarti 'no' dalam bahasa Inggris dan
'tidak' dalam bahasa Indonesia.
3.
Kasrah (كسرة) merupakan harakat yang berbentuk layaknya garis horizontal
kecil yang berada di bawah ( ِ ) suatu
huruf Arab, harakat kasrah melambangkan fonem /i/. Secara harfiah, kasrah
bermakna melanggar . Ketika suatu huruf diberi harakat kasrah,
maka huruf tersebut akan berbunyi /-i/, contohnya huruf ba' (ب) diberi harakat kasrah menjadi /bi/ (بِ). Sebuah huruf yang berharakat kasrah jika bertemu
dengan huruf ya (ي) maka
akan melambangkan fonem /-i/ yang dibaca panjang. Contohnya pada kata /bii/ (بِي)
yang berarti 'my' dalam bahasa Inggris atau bisa juga yang berarti 'saya' dalam
bahasa Indonesia.
4. Dammah (ضمة) merupakan harakat yang berbentuk layaknya
huruf wau (و) kecil yang
berada di atas ( ُ ) suatu huruf Arab, harakat dammah melambangkan fonem
/u/. Jika suatu huruf diberi harakat dammah, maka huruf tersebut akan berbunyi
/-u/, contohnya huruf kaf (ك) diberi harakat dammah menjadi /ku/ (كٌ). Sebuah huruf yang berharakat dammah jika bertemu dengan huruf wau (و) maka akan melambangkan fonem /-u/ yang dibaca
panjang. Contohnya pada kata /kuu/ (كُو).
5. Sukun.
Eits! haha yang ini bukan nama makanan lho yah. Meskipun pengucapan namanya
saja yang sama. Sukun (سكون) merupakan harakat yang berbentuk bulat layaknya
huruf ha (ه) yang berada di atas suatu huruf Arab, harakat
sukun melambangkan fonem konsonan atau huruf mati dari suatu huruf, misalkan
pada kata abduka (ابْدُكَ) yang terdiri
dari huruf ba' (بْ) yang
diikuti dengan harakat sukun yang menghasilkan konsonan /b/ sehingga menjadi
/ab/, diikuti dengan huruf da (د) yang diberi harakat dammah serta huruf kaf (ك) yang diberi harakat fathah.
6.
Tasydid (تشديد) atau syaddah (تشديد) merupakan harakat yang berbentuk
layaknya huruf w atau seperti kepala dari huruf sin (س) yang berada di atas
huruf Arab (ّ ), harakat tasydid
melambangkan penekanan pada suatu konsonan yang dituliskan dengan simbol
konsonan ganda, sebagai contoh pada kata (شـَـدَّةٌ) yang berbunyi /syaddah/
yang terdiri dari huruf syin yang berharakat fathah (شَ) sehingga menghasilkan bunyi /sya/, diikuti dengan
huruf dal yang berharakat tasydid fathah (دَّ) yang
menghasilkan bunyi /dda/, diikuti pula dengan ta marbuta (ةٌ)
di akhir kata yang menghasilkan bunyi /h/, sehingga menjadi syaddah/.
Tanda harakat yang telah diuraikan di atas ialah tanda harakat yang
lebih sering digunakan atau kita temukan dalam bahasa Arab maupun dalam
Al-Qur'an. Sedangkan tanda harakat yang lainnya seperti Tanwin, Wasal dan Waqaf
lebih sering terdapat dalam Al-Qur'an saja. Tanda harakat yang telah gue
uraikan di atas juga merupakan kutipan yang gue ambil dari https://id.wikipedia.org/wiki/Harakat#Fathah.
Jika kalian ingin melihat secara umum atau mempelajari ga cuma melihat yang
dari postingan dari blog gue. Itu semua cuma gue jadiin acuan saja dan cuma
sebagai pengenalan ke kalian saja. Beberapa kata masih ada yang gue ganti
bahkan kebanyakan beberapa ada yang gue tambahin dari kata-katanya. Semoga dari
postingan ini kalian jadi bisa tahu baca huruf Arab. Karna tanda baca atau
harakat itu basic atau dasarnya sebuah teks (bacaan).^^