Kamis, 31 Desember 2015

Tanda Bacaan Huruf Arab (Harakat)

      


  Selain mengenal huruf-huruf tajwîd, hukum-hukum tajwîd, ada lagi nih yang juga ga kalah pentingnya. Yap! tanda bacaan yang biasa dikenal dengan Harakat. Kenapa harakat juga penting? Karna dengan harakat, kita jadi bisa tahu huruf-huruf  tajwîd itu dibaca berdasarkan huruf vokal atau fonemnya. Layaknya kita membaca sebuah bacaan atau teks dalam bahasa Indonesia, pasti yang kita tahu bacaan itu ga luput dari vokal a,i,u,e,o. Begitu juga dengan bahasa Arab. Namun hanya jenis-jenisnya saja yang agak berbeda. Apa sih arti dari Harakat itu sendiri? Ada apa saja?

     Harakat yang dalam bahasa Arab ditulis dengan (حركات, harakaat) dalam bahasa Inggris berarti Movements, yang dalam Indonesianya berarti gerak-gerik. Yap! memang benar Harakat atau tasykil merupakan tanda baca atau diakritik yang ditempatkan pada huruf Arab untuk memperjelas gerakan dan pengucapan huruf tersebut. Harakat dipake buat mempermudah cara membaca huruf Arab bagi orang yang ga tahu sama sekali (Awam), pemula atau pelajar dan biasanya dituliskan pada buku anak-anak, dan kitab suci Al-Qur'an. Walaupun dalam penulisan sehari-hari ga menggunakan harakat, karna pada umumnya orang Arab sudah paham dan mengerti akan tulisan yang mereka tulis dan baca. Namun kadang juga digunakan sebagai penekanan dari suatu kata terutama  pada kata-kata yang kurang umum digunakan agar menghindari kesalahan pembacaan. Sewaktu gue belajar pelajaran mulok (muatan lokal) bahasa Arab di SMA. Gue diperkenalkan bahasa Arab dengan huruf Arab yang ada harakatnya. Dengan harakat, gue juga jadi lebih mudah membaca huruf Arab untuk pertama kalinya. Namun karna sering baca dan lihat-lihat beberapa contoh huruf Arab, sekarang gue juga jadi bisa baca beberapa huruf Arab yang ga ada harakatnya sama sekali. Meskipun ada beberapa bacaan yang kadang gue masih agak susah bacanya dan mesti dieja secara pelan-pelan dari huruf ke huruf. Hehe

Contohnya kayak waktu gue berada di Arab, banyak banget istilah nama-nama seperti brand-brand gitu yang diganti ke dalam bahasa Arab. Seperti kebanyakan brand yang semula ditulis dalam bahasa Inggris. Seperti بيبسي (Pepsi), برغر كينغ  (Burger King), كنتاكي فرايد تشيكن (KFC Kentucky Fried Chicken), باسكن روبنز (Baskin Robbins), الجا (LG), سوني (Sony), dan masih banyak lagi brand-brand yang lainnya. Secara umum tulisan-tulisan yang seperti itu kebanyakan ditulis tanpa menggunakan harakat. Tapi ada juga beberapa istilah yang masih menggunakan harakat. Namun cuma sedikit. Nah, cara nge-bedainnya :

   1. Contoh tulisan Arab tanpa harakat :

قل اعوذ برب الناس  (qul a'uudzu birabbin naasi)


   2. Contoh tulisan Arab berharakat :

قُلْ أعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ  (qul a'uudzu birabbin naasi)


Contoh lainnya kayak nama panjangku yang ditulis dalam bahasa Arab.

  1. Contoh nama dalam tulisan Arab tanpa harakat :

اننديا افرلان (Anindea Apriliana)


  2. Contoh nama dalam tulisan Arab berharakat :

اَنِنْديَا اَفْرِلِاَنَ (Anindea Apriliana)


 Huruf dal di atas ga gue kasih keterangan harakatnya karena supaya menandakan cara bacanya menjadi fonem /e/. Huruf hijaiyyah yang ga diberikan tanda harakat seperti contoh di atas ga cuma bisa jadi huruf e tapi bisa juga jadi o tergantung konteks dari katanya itu sendiri. Contoh: Henna (الحناء) meski yang di awalnya ditulis dengan huruf ha namun dibacanya menjadi he, atau contoh lainnya seperti yang terdapat pada nama penyanyi lagu religi terkenal yakni Maher Zain, yang namanya juga ditulis dengan ماهر زين .


Macam-macam Harakat :

   1. Fathah (فتحة) merupakan harakat yang bentuknya seperti garis horizontal kecil yang berada di atas (َ ) suatu huruf Arab yang melambangkan fonem /a/. Secara harfiah, fathah itu sendiri berarti membuka, layaknya membuka mulut saat mengucapkan fonem /a/. Ketika suatu huruf diberi harakat fathah, maka huruf tersebut akan berbunyi /-a/, huruf mim (م) yang diberi harakat fathah menjadi /ma/ (مَ).

  2. Alif Khanjariah yang termasuk harakat fathah namun ditulis layaknya garis vertikal seperti huruf alif kecil ( ٰ ) yang disebut dengan mad fathah atau alif khanjariah yang melambangkan fonem /a/ yang dibaca agak panjang. Sebuah huruf berharakat fathah jika diikuti dengan Alif (ا) juga melambangkan fonem /-a/ yang dibaca panjang. Contohnya pada kata /laa/ (لاَ) yang berarti 'no' dalam bahasa Inggris dan 'tidak' dalam bahasa Indonesia.   

  3.  Kasrah (كسرة) merupakan harakat yang berbentuk layaknya garis horizontal kecil yang berada di bawah ( ِ ) suatu huruf Arab, harakat kasrah melambangkan fonem /i/. Secara harfiah, kasrah bermakna melanggar . Ketika suatu huruf diberi harakat kasrah, maka huruf tersebut  akan berbunyi /-i/, contohnya huruf ba' (ب) diberi harakat kasrah menjadi /bi/ (بِ). Sebuah huruf yang berharakat kasrah jika bertemu dengan huruf ya (ي) maka akan melambangkan fonem /-i/ yang dibaca panjang. Contohnya pada kata /bii/ (بِي) yang berarti 'my' dalam bahasa Inggris atau bisa juga yang berarti 'saya' dalam bahasa Indonesia.

  4. Dammah (ضمة) merupakan harakat yang berbentuk layaknya huruf wau (و) kecil yang berada di atas ( ُ ) suatu huruf Arab, harakat dammah melambangkan fonem /u/. Jika suatu huruf diberi harakat dammah, maka huruf tersebut akan berbunyi /-u/, contohnya huruf kaf (ك) diberi harakat dammah menjadi /ku/ (كٌ). Sebuah huruf yang berharakat dammah jika bertemu dengan huruf wau (و) maka akan melambangkan fonem /-u/ yang dibaca panjang. Contohnya pada kata /kuu/ (كُو).

  5. Sukun.

  Eits! haha yang ini bukan nama makanan lho yah. Meskipun pengucapan namanya saja yang sama. Sukun (سكون) merupakan harakat yang berbentuk bulat layaknya huruf ha (ه) yang berada di atas suatu huruf Arab, harakat sukun melambangkan fonem konsonan atau huruf mati dari suatu huruf, misalkan pada kata abduka (ابْدُكَ) yang terdiri dari huruf ba' (بْ) yang diikuti dengan harakat sukun yang menghasilkan konsonan /b/ sehingga menjadi /ab/, diikuti dengan huruf da (د) yang diberi harakat dammah serta huruf kaf (ك) yang diberi harakat fathah.        

    6. Tasydid (تشديد) atau syaddah (تشديد) merupakan harakat yang berbentuk layaknya huruf w atau seperti kepala dari huruf sin (س) yang berada di atas huruf Arab (ّ ), harakat tasydid melambangkan penekanan pada suatu konsonan yang dituliskan dengan simbol konsonan ganda, sebagai contoh pada kata  (شـَـدَّةٌ) yang berbunyi /syaddah/ yang terdiri dari huruf syin yang berharakat fathah (شَ) sehingga menghasilkan bunyi /sya/, diikuti dengan huruf dal yang berharakat tasydid fathah (دَّ) yang menghasilkan bunyi /dda/, diikuti pula dengan ta marbuta (ةٌ) di akhir kata yang menghasilkan bunyi /h/, sehingga menjadi syaddah/.


    Tanda harakat yang telah diuraikan di atas ialah tanda harakat yang lebih sering digunakan atau kita temukan dalam bahasa Arab maupun dalam Al-Qur'an. Sedangkan tanda harakat yang lainnya seperti Tanwin, Wasal dan Waqaf lebih sering terdapat dalam Al-Qur'an saja. Tanda harakat yang telah gue uraikan di atas juga merupakan kutipan yang gue ambil dari https://id.wikipedia.org/wiki/Harakat#Fathah. Jika kalian ingin melihat secara umum atau mempelajari ga cuma melihat yang dari postingan dari blog gue. Itu semua cuma gue jadiin acuan saja dan cuma sebagai pengenalan ke kalian saja. Beberapa kata masih ada yang gue ganti bahkan kebanyakan beberapa ada yang gue tambahin dari kata-katanya. Semoga dari postingan ini kalian jadi bisa tahu baca huruf Arab. Karna tanda baca atau harakat itu basic atau dasarnya sebuah teks (bacaan).^^

Senin, 28 Desember 2015

Macam-Macam Hukum Tajwîd

      Pada post sebelumnya  gue udah memperkenalkan tentang apa itu hukum tajwîd, kenapa kita harus tahu hukum tajwîd, serta pembagian dari hukum tajwîd itu sendiri. Di postingan kali ini gue bakal bahas macam-macam hukum tajwîd atau hukum-hukum apa aja yang terkandung di dalamnya.
     Hukum-hukum tajwîd itu asli ada banyak banget lho Asdiqã! Dulu waktu gue masih mengaji dan baca Al-Qur'an dengan guru Ustad gue di rumah, gue belajar dan ngapalin semua hukum itu lumayan lama. Tapi begitu udah hafal dengan sendirinya baca Al-Qur'annya jadi makin asyik. Meskipun sekarang gue masih ngaji sih di rumah tapi pembelajarannya aja yang berbeda. Karna gue udah hatam Al-Qur'an, sekarang gue masih jalanin tahap men-translate kata per-kata dari surat-surat pendek Al-Qur'an. Alhamdulillah. Mungkin nanti gue bakal kasih tau contohnya di post-postan gue yang berikutnya hehe. So, back 2 the topic n 2 the point aja deh. Hukum tajwîd itu ada:

1. Hukum Bacaan Nun Mati/ Tanwin (نْ/ٌ، ٍ ،ً) : Nun mati atau tanwin jika bertemu dengan huruf-huruf hijaiyyah, hukum bacaannya ada 5 macam.
   1. Izhar (إظهار)  : artinya terang atau jelas. Jika ada nun mati atau tanwin (نْ/ٌ، ٍ ،ً) bertemu dengan salah satu huruf Halqi (اح خ ع غ ه) maka dibacanya terang atau jelas, tidak didengungkan. Contoh: اَنْحا dibaca Anhã bukan Anghã.
  2. Idgham (إدغام) itu ada 2 macam Idgham Bighunnah dan Idgham Bilaghunnah. Idgham Bighunnah (dilebur dengan disertai dengung). Memasukkan/meleburkan huruf nun mati atau tanwin (نْ/ٌ، ٍ ،ً) kedalam huruf sesudahnya disertai dengan (ber) dengung jika bertemu dengan salah satu huruf ي ن م و . Inget aja "Ya nun mim wau". Contoh: اٰيَةٍ مًّا dibaca Ãyatimmã. Idgham Bilaghunnah (dilebur atau tanpa dengung), memasukkan/ meleburkan huruf nun mati atau tanwin (نْ/ٌ، ٍ ،ً)  kedalam huruf sesudahnya tanpa disertai dengung jika bertemu dengan huruf (ل، ر) "Lam dan Ra". Contoh: مَنْ لَمْ dibaca Mal lam.
  3. Iqlab (اِقلاب) : artinya menukar atau mengganti. Hukum ini terjadi jika nun mati atau tanwin (نْ/ٌ، ٍ ،ً) bertemu dengan huruf ba' (ب). Maka bacaan nun mati atau tanwin berubah menjadi bunyi mim. Contoh: لَيُنۢبَذَنَّ dibaca Layumbazanna.
  4. Ikhfa' haqiqi (إِخفاء حقق) : artinya menyamarkan atau tidak jelas. Jika nun mati atau tanwin (نْ/ٌ، ٍ ،ً) bertemu dengan salah satu dari 15 huruf ikhfa seperti ta' (ت), tha' (ث), jim (ج), dal (د), dzal (ذ), zai (ز), sin (س), syin (ش), sod (ص), dhod (ض), tho (ط), zho (ظ), fa' (ف), qof (ق), dan kaf (ك), maka harus dibaca samar-samar (antara إظهار dan إدغام). Contoh: نَقْعًا فَوَسَطْنَ .
  
 2. Hukum Bacaan Alif Lam Ma' Rifah (Alif Lam) : Ada dua jenis alif lam yaitu Qamariah dan Syamsiah. Dalam ilmu tajwîd dikenal hukum bacaan alif lam (ال). Jika huruf alif lam (ال) bertemu dengan huruf-huruf hijaiyyah, maka bacanya berdasarkan hukum bacaan (ال) qamariah dan (ال) syamsiah.
 1. Alif lam qamariah : Lam yang diikuti oleh 14 huruf hijaiyyah, seperti alif/hamzah (ء), ba' (ب), jim (ج), ha' (ح), kha' (خ), 'ain (ع), ghain (غ), fa' (ف), qaf (ق), kaf (ك), mim (م), wau (و), ha' (ھ), dan ya' (ي) maka dibacanya jelas/izhar serta ada tanda sukun (ْ ) di atas huruf alif lam mati, (bunyi "al"  dibaca) الْ . Contoh: وَالْحَمْدُ dibaca Walhamdu
 2. Alif lam syamsiah : Lam yang diikuti oleh 14 huruf hijaiyyah, seperti ta' (ت), tha' (ث). dal (د), dzal (ذ), ra' (ر), zai (ز), sin (س), syin (ش), sod (ص), dhod (ض), tho (ط), zho (ظ), lam (ل), dan nun (ن). Nama asy-syamsiah (الشمسية) diambil dari bahasa Arab yang berarti matahari, maka dibacanya lebur/idgham serta ada tanda tasydid/syiddah (ّ ) di atas huruf yang terletak setelah alif lam mati, (bunyi "al" ga dibaca). Contoh: وَالشَّمْسِ dibaca Wasshamsi

   Sebenernya hukum tajwîd masih banyak yang lainnya. Tapi menurut gue kedua ini yang lebih utama, penting bahkan sering dipakai dalam bacaan bahasa Arab. Kalau berdasarkan bacaan Al-Qur'an, itu baru muncul atau dipakai hukum yang seperti hukum mim mati, hukum mad, dsb.Pada dasarnya semua hukum tajwîd itu penting sih, dan kita sebagai kaum muslim minimal harus tahu macam-macam hukumnya. Meskipun dengan hanya tahu beberapa hukum sajapun ga masalah. Memang menghafal seluruh hukum-hukum yang ada dalam tajwîd itu ga mudah dan butuh waktu yang ga sebentar. Tetapi asalkan kita mau mempelajarinya dan berusaha, itu semua akan hafal dengan sendirinya. Dan membaca kitab suci Al-Qur'an pun terasa sangat asyik dan menyenangkan jika kita tahu semua hukum-hukumnya. Karena berkat semua hukum-hukum itulah yang dapat membantu kita menjadi lancar atau fasih dalam membaca kitab suci Al-Qur'an.




Minggu, 27 Desember 2015

Pengenalan Hukum Tajwîd

   Hukum Tajwîd atau ilmu tajwîd merupakan ilmu yang mempelajari tentang bagaimana cara kita membaca huruf-huruf dalam Al-Qur'an. Dengan mengetahui huruf Hijaiyyah saja ga cukup. Karna huruf Hijaiyyah sudah pasti dikaitkan dengan hukum atau ilmu tajwîd. Tajwîd juga merupakan hal yang penting. Tajwîd (تجويد) secara harfiah bermakna melguekan sesuatu dengan elok dan indah atau bagus dan membaguskan. Tajwîd berasal dari kata Jawwada (- تجويدا-جوّد-يجوّدا) dalam bahasa Arab. Tajwîd mengeluarkan huruf dari tempatnya dengan memberikan sifat-sifat yang dimilikinya. Dengan tajwîd lah kita bisa mempelajari bagaimana cara membunyikan atau mengucapkan huruf-huruf yang terdapat dalam kitab suci Al-Qur'an maupun bukan. Dalam tajwîd biasanya meliputi: Makharijul huruf (tempat keluar-masuk huruf), Shifatul huruf (cara pengucapan huruf), Ahkamul  huruf (hubungan antar huruf), Ahkamul maddi wal qasr (panjang dan pendek ucapan), Ahkamul waqaf wal ibtida' (memulai dan menghentikan bacaan), dsb. Para ulama menyatakan bahwa hukum bagi mempelajari tajwîd ialah  fardhu kifayah (status hukum dari sebuah aktivitas dalam Islam yang wajib dilguekan) tetapi mengamalkan tajwîd ketika membaca Al-Qur'an ialah fardhu ain (status hukum dari sebuah aktivitas dalam Islam yang wajib dilguekan oleh seluruh individu yang telah memenuhi syaratnya. Contohnya: Bagi kaum adam dan hawa yang telah mukallaf atau dewasa.) 

Jumat, 25 Desember 2015

Pengenalan Huruf Arab (Hijaiyyah)

    
       Sebagian umat muslim pasti udah pernah mendengar atau tau dengan huruf arab yang biasa disebut huruf Hijaiyyah. Meskipun kebanyakan orang diperkenalkan huruf Hijaiyyah sewaktu kecil. Namun tak menutup kemungkinan kalo kita akan selalu ingat dengan huruf-huruf itu. Karena semakin cepat berjalannya waktu, semakin cepat kita berubah menjadi dewasa, maka semakin banyak pula memori yang bertambah (memenuhi) space dalam ingatan kepala kita. Nah, kali ini gue bakal bahas tentang huruf Hijaiyyah. Karena huruf Hijaiyyah sebagai modal awal supaya bisa baca maupun nulis bahasa Arab. Huruf Hijaiyyah memang digunakan sebagai pembentukan kata dalam bahasa Arab.  Kalo alfabet berjumlah 26 huruf, beda halnya dengan huruf alfabet Arab yang satu ini. Huruf Hijaiyyah jumlahnya ada sekitar 28/29 huruf. Dengan mengenal huruf Hijaiyyah, kita juga bisa mahir dalam membaca kitab suci Al-Qur'an. Karna surat-surat yang berada di dalam Al-Qur'an semuanya merupakan susunan dari huruf-huruf Hijaiyyah. Sejarah huruf Hijaiyyah yang udah gue lihat di internet memang agak ribet sih. Intinya huruf Hijaiyyah udah ada dari zaman Jahiliyyah (kebodohan). Huruf Hijaiyyah didapat dari penduduk suku Quraisy yakni Hiyarah yang belajar dari penduduk suku Al-Anbar. Karena masyarakat dari salah satu suku tersebut lah yang telah menciptakan dan bisa menulis huruf Arab (Hijaiyyah). Huruf Alif ( اَ،اِ،اُ/ a,i,u) menempati urutan pertama. Karna Alif merupakan huruf (perwakilan) dari hamzah yang dijadikan sebagai awal kalimat. Huruf Alif lah yang muncul pertama dari induk (surat pendek) Al-Qur'an. Kalo Alif huruf awal kalimat, beda halnya dengan huruf (وَ،وُ/ wawu) dan (ي/ yaa) yang letaknya lebih sering di tengah-tengah atau di akhir kalimat. Huruf ba terletak sesudah huruf Alif karna huruf ba menjadi awal dari Basmallah sedangkan huruf Alif menjadi awal dari Ta'awwudz.



Kamis, 24 Desember 2015

Arabian tapi ga bisa Arabic?!

       Hai Asdiqã! Punya wajah kearab-arab'an tapi ga bisa ngomong bahasa Arab? Hmm.. bahasa Arab penting atau ga penting? Perlu ga sih? Yap! Bahasa merupakan kunci pokok dalam kehidupan manusia. Karena via bahasa, manusia bisa saling berinteraksi dengan adanya sebuah komunikasi yang tercipta dari serangkaian kata-kata. Bahasa juga bisa digunakan jika kita saling memahami atau mengerti dengan penggunaan bahasa yang kita miliki. Jadi kita bisa paham maksud dan tujuan orang lain berbahasa atau berbicara jika kita mendengarkan dengan baik apa yang dikatakan. Nah, sedangkan bahasa asing itu sendiri bahasa yang ga digunakan oleh orang yang tinggal di sebuah tempat tertentu. Seperti bahasa Indonesia yang dianggap sebagai sebuah bahasa asing di negeri lain. Jadi mahir bahasa asing juga merupakan hal yang penting. Kenapa harus bahasa Arab? Hmm, bahasa Arab merupakan bahasa asing yang dipakai oleh berbagai masyarakat muslim di beberapa negara di dunia terutama Timur Tengah, India dan Afrika. Dan kemarin aja gue baru pulang dari negeri dengan sebutan gurun pasir (Arab Saudi). Disana gue mengunjungi ke beberapa kota muslim terbesar: seperti Madinah, Mekkah, dan Jeddah. SubhanAllah keren banget lho Asdiqã! Banyak banget orang muslim yang datang kesana. Selalu rame tiap tahunnya. Ada orang Turki, Pakistan, India, Mesir, serta masih banyak yang laennya. Mayoritas mereka menggunakan satu bahasa yang sama yakni Arab. Jarang banget yang pake Inggris. Itupun kalo ada orang asing yang ga bisa atau ngerti bahasa Arab sama sekali. Tapi ada juga yang cuma bisa bahasa Arab aja. Karena gue mahir bahasa Arab cuma pas SMA dan banyak yang lupa-lupa gitu, jadi cuma sedikit banget yang gue tau. Rasanya susah banget kalo diajak ngobrol atau ditanya oleh orang asing disana. gue susah banget komunikasinya jadi beberapa gue cuma bisa patokin dengan Inggris. Disana waktu i'tiqaf di Mesjid, gue juga diajak ngobrol oleh salah satu cewek orang asing. Ga tau dia asalnya dari mana. Tapi kayaknya sih Pakistan atau Turki gitu. Gue udah ga mahir bahasa Arab tapi lewat bahasa yang dia tambahin dengan Isyarat, gue jadi ngerti maksudnya. Karena di dalem mesjid tersedia banyak air Zam-zam, kurang lebih sih dia minta tolong. " Boleh jagain tempat saya, saya mau ambil minum (air) sebentar. Gue ngerti karna dia tambahin isyarat dengan gerakan minum gitu sih. Haha jadi intinya kurang lebih begitu. Ada juga anak-anak yang lagi maen game tebak-tebakan bareng sama tantenya (?) haha mungkin. Gue tau mereka lagi maen game juga lewat bahasa isyarat yang mereka lguein. Banyak yang ngobrol ini itu. Bahasa Arab menurut gue sih sama dengan bahasa Jepang. Menarik banget! Apalagi kalo udah cepet. Sayang sih gue bukan orang Arab asli. Gue cuma keturunan dari kakek (buyut) gue. Makanya banyak beberapa orang yang bilang gue itu kayak orang Arab. Tapi sayangnya ga bisa ngomong Arab. Bahasa Arab menurut gue penting banget lho. Karena dengan bahasa Arab, bisa nambahin koneksi dengan orang-orang disana. Kalo mahir bahasa Arab kita bakal bisa berkomunikasi. Bahasa Arab bisa menghubungkan (menjalin) kita dengan berbagai masyarakat muslim di dunia. Makanya bahasa Arab sangat perlu dan penting. Khususnya buat para Asdiqã yang menganut agama Islam. Karena itu bahasa Arab merupakan bahasa asing yang memang harus (kudu) dijadikan patokan sebagai bahasa kemahiran buat orang muslim. Dan pada dasarnya bahasa Arab yang digunakan oleh masyarakat muslim disana sama. Mungkin hanya kosa katanya aja yang berbeda. Karena sungguh susah jika kita ingin berbicara dengan berbagai masyarakat muslim asing di negeri itu.